Seni

Pertanyaan

bahan membuat tifa dan cara pembuatannya.

2 Jawaban

  • 370HSSV 0773H

    Alat musik ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah. Badan kerangkanya terbuat dari kayu dilapisi rotan sebagai pengikatnya dan bentuknya berbeda-beda berdasarkan daerah asalnya.
  • Cara membuat tifa, pertama kali dilakukan adalah mencari bahan baku utama yaitu batang pohon. Batang itu disebut pohon waru, apo dan kokota(kayu susu). Pohon yang akan ditebang memiliki ukuran yang berdiameter 25 cm sampai 30 cm. Batang itu dipotong sesuai dengan keinginan si pembuat.

    Langkah kedua bagian dalam dilubangi dengan besi tajam atau linggis, yang proses ini memakan waktu dua jam tergantung panjang tifa. Selanjutnya melubangi dan memperhalus bagian dalamnya serta menggambar motif-motif lokal.

    Motif sirip ikan, selain itu ada wajah manusia dengan menggunakan hiasan kepala, wajah manusia ini merupakan titisan merupakan titisan nenek orang Kamoro. Gambar hiasan kepala berupa makota yang terdiri dari bulu kasuari(tuu iri), burung  cenderawasih(yaomoko), tali waru(pikwime) sebagai pengikat kepala.

    Warna-warna ukiran tifa yang dipakai dalam budaya Kamoro adalah warna merah, putih dan hitam. Warna merah terbuat dari watae, warna hitam dari arang dan warna putih dari kapur(mbuu puri).

    Warna merah dalam budaya Kamoro merupakan warna yang mengandung arti keberanian dan penyelamat  serta penyemangat. Warna –warna ini sering dipakai juga dalam acara tarian-tarian sebagai perias wajah.

    Warna putih, merupakan warna kesucian  dan warna ini paling dominan dalam kehidupan orang Kamoro; Warna putih sering dipakai dalam acara sakral seperti acara kematian dan upacara lainnya. Selain itu warna hitam, merupakan warna yang menandakan identittas orang Kamoro, warna putih sering dipakai dalam acara sakral seperti acara kematian dan upacara lainnya.

    Langkah selanjutnya pemasangan kulit biawak (weke), ini memerlukan bantuan dari beberapa pihak untuk mengencangkan kulit biawak tersebut. Sebelum memasang kulit harus digosok dengan  darah kaum laki-laki dewasa agar bertahan lama.

Pertanyaan Lainnya