PPKn

Pertanyaan

1. Sebutkan tugas-tugas Atase!
2. Apa hubungan antara Indonesia dan PBB di era global?
3. Apa pentingnya memelihara melalui kerjasama internasional, regional, dan bilateral?
4. Apa komitmen Indonesia terhadap pembentukan identitas dan pemantapan integrasi regional?
5. Jelaskan peranan Indonesia terhadap ASEAN!
6. Apa yang dibahas dalam KAA tanggal 28 April 1954 di Kolombo?
7. Jelaskan pengertian Gerakan Non Blok!
8. Sebutkan tugas konsul jenderal!
9. Apa pentingnya mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa yang masih dijajah (belum merdeka)?
10. Apa tujuan meningkatkan kualitas diplomasi dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional?

1 Jawaban

  • 1. Atase bertugas membantu pekerjaan seorang Menteri negara yang diwakilinya untuk melakukan promosi, kerjasama, fasilitasi, pengamatan dan diplomasi di bidang terkait dengan negara tempat para atase ditugaskan.

    5. peranannya :
    1. Sebagai salah satu pendiri ASEAN
    Indonesia adalah salah satu dari lima negara pemrakarsa berdirinya ASEAN. Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa dasar berdirinya ASEAN adalah deklarasi Bangkok, dimana deklarasi tersebut ditanda tangani oleh menteri luar negri dari kelima negara pendiri ASEAN, Yaitu :
    Adam Malik dari IndonesiaNarsisco Ramos dari FilipinaTun Abdul Razak dari MalaysiaRajaratnam dari SingapuraThanat Koman dari Thailand
    2. Sebagai Salah Satu Pemimpin ASEAN
    Pada Zaman Orde Baru yaitu pada masa kepemimpinan Presiden Suharto (tahun 2004), Indonesia menjadi pemimpin ASEAN, dimana dengan gaya kepemimpinannya Indonesia mampu menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.
    Selain itu, Indonesia juga memperkenalkan doktrin ketahanan nasional pada pertemuan ASEAN ministerial meeting ke-5 di Singapura melalu menteri luar negeri Adam Malik. Hal tersebut ditujukan untuk mempertegas tujuan ASEAN.
    Indonesia juga telah menyampaikan makalah yang berjudul reflection dalam rangka mengajak para anggota ASEAN yang lain untuk mengevaluasi kesepakatan ekonomi sebelumnya, dimana kesepakatan tersebut berkaitan dengan program kerjasama sektoral di berbagai bidang.
    Selain itu, pada masa kepemimpinannya, Indonesia telah berhasil menyelenggarakan serangkaian pertemuan seperti :
    Asean Ministerial Meeting (Pertemuan Tingkat Menteri Asean)Asean Regional Forum (Forum Kawasan Asean)Pertemuan kementerian kawasan yang membahas mengenai penanggulangan berbagai masalah yang terjadi, dan lain sebagainya.
    3.  Sebagai Tuan Rumah KTT Asean
    Indonesia telah mendapatkan kepercayaan untuk mengadakan beberapa kali Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. Adapun KTT ASEAN yang pernah diselenggarakan di Indonesia antara lain adalah :
    KTT ASEAN Ke-1 yang dilaksanakan pada 23 hingga 24 Februari 1976 di Bali. Dalam KTT tersebut terdapat kesepakatan tentang pembentukan sekretariat ASEAN yang berpusat di Jakarta dengan Sekretaris Jendral (Sekjen) pertamanya adalah putra Indonesia yang bernama H.R. DharsonoKTT ASEAN ke-9 yang dilaksanakan pada 7 hingga 8 Oktober 2003 di Bali. Dalam KTT tersebut, Indonesia mengusulkan pembentukan Komunitas Asean (Asean Community) yang mencakup bidang ekonomi, sosial, budaya, serta keamanan.KTT ASEAN ke-18 yang dilaksakan pada tanggal 4 hingga 8 Mei 2011 di JakartaKTT ASEAN ke-19 yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19 Nopember 2011 di Bali. Dalam Konferensi tersebut didapat kesepakatan tentang Kawasan bebas senjata nuklir di Asia tenggara atau yang dikenal dengan Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone (SEANWFZ)
    4.  Mampu menciptakan perdamaian di kawasan Asia Tenggara
    Indonesia telah banyak membantu menjaga perdamaian khususnya di kawasan Asia Tenggara, yaitu dengan membantu penyelesaian konflik-konflik yang dialami oleh negara anggota ASEAN lainnya.
    Pada tahun 1987, Indonesia menjadi penengah saat terjadinya konflik antara Kamboja dan Vietnam yang pada akhirnya pada tahun 1991 dalam Konferensi Paris, kedua negara tersebut menyepakati adanya perjanjian damai.Indonesia menjadi penengah antara Moro National Front Liberation (MNFL) dengan pemerintah Filiphina, yang pada akhirnya kedua belah pihak tersebut sepakat untuk melakukan perjanjian damai yang dilakukan pada pertemuan di Indonesia.

    6. Pada 28 April – 2 Mei 1954, Konferensi Kolombo berlangsung untuk membicarakan masalah-masalah yang menjadi kepentingan bersama.
    Dalam konferensi tersebut, Perdana Menteri Indonesia, Ali Sastroamidjojo, mengusulkan perlunya diadakan pertemuan lain yang lebih luas antara Negara-negara Afrika dan Asia karena masalah-masalah krusial yang dibicarakan itu tidak hanya terjadi di Negara-negara Asia yang terwakili dalam konferensi tersebut tetapi juga dialami oleh negara-negara di Afrika dan Asia lainnya.
    Usul ini diterima oleh semua peserta konferensi walaupun masih dalam suasana skeptis. Konferensi memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk menjajaki kemungkinannya dan keputusan ini dimuat di bagian akhir Komunike Konferensi Kolombo.

    7. suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun.

    8. Konsul jenderal, yaitu mengepalai Kantor Konsulat Jenderal yang dapat membawahi beberapa konsuler.

Pertanyaan Lainnya