Pencipta sekolah tari klasik gaya Yogyakarta

Taman Budaya Yogyakarta menggelar ajang yang sudah berlangsung dua tahun yakni “Gelar Seni Pertunjukan Sepanjang Tahun” yang menurut Kepala Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Sukisno merupakan wahana untuk menumbuhkan apresiasi masyarakat terhadap seni tradisi di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam pada itu Ketua Pelaksana Kegiatan Sri Eka Kusumaning Ayu kepada RRI-Jogja menjelaskan, “Tahun 2012 sebagai Tahun Ke-tiga dengan tema Pluralitas Seni Pertunjukan Dalam Etalase Kebudayaan, menampilkan 20 kesenian tradisional dari Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Sleman, Kabupaten Gunung Kidul dan Kota Yogyakarta”.

Saat ditemui RRI-Jogja, penari Klono Topeng tersebut yang bernama Arma Dwipa Setiadarma mengungkapkan beratnya perjuangan di awal meniti karirnya sebagai penari

pria yakni adanya rasa malu untuk menjadi seorang penari.

Besarnya animo generasi muda mempelajari Tari Klasik Gaya Yogyakarta menururt Widaru Krefianto Darmawan dari Sanggar Suryo Kencono yang khusus mengajarkan Tarian Klasik Gaya Yogyakarta, tampak dari semakin banyaknya pelajar dan mahasiswa pria yang mengikuti pelatihan, termasuk mereka yang bukan dari sekolah jurusan tari.

Seni tradisi yang hampir punah yang dipentaskan di TBY diantaranya, Tari Jelantur, Tari Jothil dan Tari Topeng Bobung ketiganya dari Kabupaten Gunung Kidul. Kemudian tari Angguk Putra, Tari Incling dan Tari Strek, ketiganya dari Kabupaten Kulon Progo.

Dari Kabupaten Bantul tampil Tari Jathilan, Tari Dadung Awuk dan Tari Carong, sedangkan dari Kabupaten Sleman tampil Tari Peksi Moy, dan untuk Kota Yogyakarta, menampilkan Tari Jathilan, Gamelan Gaul dan Tari Kreasi beberapa sanggar yakni Sanggar Saraswati, Sanggar Sastra Jawa Sekar Pangawisan dan Sanggar Suryo Kencono.