Biologi

Pertanyaan

proses pembuatan vaksin malaria

1 Jawaban

  • Pengembangan vaksin untuk melindungi manusia dari penyakit virus adalah salah satu keunggulan dari pengobatan modern. Vaksin pertama diproduksi oleh Edward Jenner pada tahun 1796 untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit cacar. Jenner menyadari bahwa pemerah susu yang telah tertular cacar sapi, sebuah infeksi yang relatif tidak berbahaya, menjadi tahan terhadap penyakit cacar, sebuah penyakit manusia yang sering menjadi epidemi dengan angka kematian yang sangat tinggi.

    Jenner berteori bahwa yang cacar sapi, penyakit hewan, tidak berbeda dengan penyakit cacar. Dia menyimpulkan bahwa reaksi manusia terhadap suntikan virus cacar sapi entah bagaimana mekanismenya akan mengajarkan tubuh manusia bagaimana untuk menghadapi kedua virus ini sehingga tidak menyebabkan penyakit berat atau kematian. Saat ini, penyakit cacar sudah benar-benar diberantas. Hanya dua sampel beku dari virus ganas ini yang masih disimpan (satu di Amerika Serikat, yang lain di Rusia). Pada pertengahan tahun 1995 ada perdebatan ilmiah yang serius tentang apakah sampel akan dihancurkan, atau tetap disimpan untuk studi laboratorium lebih lanjut.

    Virus terdiri dari sejumlah kecil RNA (asam ribonukleat) atau DNA (asam deoksiribonukleat), bahan dalam semua sel hidup yang menginstruksikan sel bagaimana untuk tumbuh dan berkembang biak. Virus tidak dapat mereproduksi dengan sendirinya, tapi hanya dengan mengambil alih inti sel host dan memerintahkan sel untuk membuat virus. Ketika virus berhasil menyerang organisme, virus itu mengambil alih proses pertumbuhan sel dalam host.

    Dalam keadaan biasa, tubuh manusia bereaksi terhadap invasi virus dengan beberapa cara berbeda. Kekebalan secara umum terhadap virus dapat dikembangkan oleh sel-sel dalam tubuh yang menjadi sasaran invasi virus. Dalam situasi ini, virus akan dicegah agar tidak mendapatkan akses ke sel inang. Sebuah perlindungan yang lebih umum adalah kemampuan tubuh untuk membuat sel-sel darah dan getah bening yang merusak atau membatasi efektivitas dari serangan virus.

    Seringkali, tubuh manusia yang terinfeksi akan “mempelajari” bagaimana merespon terhadap virus tertentu di masa depan, sehingga infeksi tunggal, terutama dari virus yang relatif jinak, biasanya mengajarkan tubuh bagaimana cara untuk merespon invasi tambahan dari virus yang sama. Common cold, misalnya, disebabkan oleh satu dari ratusan virus. Setelah sembuh dari pilek, kebanyakan orang resisten terhadap virus tertentu yang menyebabkan flu tersebut, meskipun virus flu serupa masih akan menyebabkan gejala yang sama atau identik. Untuk beberapa virus berbahaya, seseorang mungkin bahkan sudah mengembangkan kekebalan terhadap virus tanpa menampakkan gejala sakit sama sekali.

Pertanyaan Lainnya