mengapa terjadi perbedaan aliran dalam agama islam?
B. Arab
ayu3404
Pertanyaan
mengapa terjadi perbedaan aliran dalam agama islam?
2 Jawaban
-
1. Jawaban muhammadazhar2
setiap orang yang mengabdikan diri kepada agama dan meninggikan Islam, di Timur ataupun di Barat, apa pun mazhab dan alirannya, patut didukung dan dibantu. Bisa jadi cara dan gayanya tidak sama, tetapi yang penting adalah tujuan dan sasarannya.
Banyak sebab yang memunculkan perbedaan cara itu. Lingkungan dan budaya memberikan pengaruh besar, sebagaimana cara penampakan nama-nama indah Tuhan juga berpengaruh. Karena itu, munculnya mazhab yang beragam adalah sesuatu yang alami, telah ada pada masa lalu hingga saat ini.
Mazhab Ali k.w. berbeda dengan mazhab Abu Bakar r.a. Mazhab Umar bin Khattab r.a. berbeda dengan mazhab Abu Dzar al-Ghifari, bahkan ada perbedaan besar di antara keduanya, meskipun mereka adalah murid madrasah Nabi saw. yang sama. Umar adalah seorang negarawan, pemimpin, dan manajer nomor satu, sementara Abu Dzar adalah sosok individual.
Dari sini dapat dipahami bahwa pada masa nabi sekalipun ketika penyatuan agama dan penyelarasan mazhab terjadi, keragaman aliran dan mazhab tidak lenyap serta tidak ada yang berusaha menghapus perbedaan. Sebenarnya upaya menyatukan berbagai mazhab bertentangan dengan fitrah manusia, karena makhluk yang tercipta dengan tabiat dan karakter beragam tidak mungkin berpikir dengan cara yang sama. Sangat mungkin muncul berbagai kesulitan dan problem saat memaksakan diri untuk menyatukannya.
Barangkali kita bisa mengatakan bahwa orang-orang yang hendak menyatukan berbagai mazhab tidak memahami aspek dalam fitrah manusia ini. Mereka tidak mengetahui karakter manusia dan melupakan kecenderungan manusia. Jika potensi beragam yang Allah ciptakan bekerja sesuai dengan hikmah-hikmah Ilahi yang mengharuskannya, sudah barang tentu keragaman mazhab terjadi.
Keragaman potensi itu sudah menampakkan dirinya di bidang fikih dalam bentuk mazhab Aba Hanifah, mazhab Syafi’i, mazhab Maliki, mazhab Hanbali, mazhab Awza’i, mazhab Tsauri, mazhab Zuhri, dan berbagai mazhab lainnya. Ia juga menampakkan diri lewat aliran-aliran sufi yang berbicara kepada hati, perasaan, dan nurani manusia serta berusaha mengabdi kepada syariat dan agama Islam sejak masa kenabian hingga hari ini dengan tujuan membina ruh dan hati sekaligus membersihkan dan meninggikannya.
Sufyan al-Tsauri dan Ibrahim ibn Adham termasuk tokoh sufi generasi pertama. Lalu, datang Abu Yazid al-Bustami, kemudian Junaid al-Baghdadi, dan setelah itu Abdul-Qadir al-Kailani yang membuka era baru. Beliau adalah sosok besar. Selanjutnya, datang Syaikh Syah al-Naqsyabandi. Masing-masing menampilkan mazhab dan aliran berbeda. Namun, semuanya bagaikan kilau cahaya dan tingkat yang berbeda dari warna yang sama. Mereka semua berusaha menghidupkan kembali hakikat yang dibawa Rasul saw. -
2. Jawaban SateWedus
Karena Ulama-ulama Islam memiliki pikiran sendiri-sendiri yang masing" berdasarkan dalil-dalil yang mereka ketahui dan menafsiran yang berbeda-beda antar ulama