apa arti dari texs diatas

Di pulau Jawa di Indonesia, sekitar 120 kilometer dari Jakarta, jawaban atas misteri besar terkubur di sebuah gunung. Berpotensi, bisa memaksa umat manusia untuk memikirkan kembali keseluruhan sejarah kita. Apakah ada bukti di sini tentang peradaban kuno - yang cukup maju untuk menciptakan keajaiban dunia kuno terbesar, tapi begitu tua sehingga rekamannya hilang ribuan tahun sebelum orang Mesir memikirkan pembangunan piramida pertama mereka?
Misteri itu menggelitik saya dan jadi saya menyewa seorang supir dan berangkat pagi-pagi untuk menuju ke situs ini sendiri. Ini disebut Gunung Padang dan jauh dari jalur wisata. Dari Jakarta, dibutuhkan waktu sekitar empat jam di dalam mobil untuk sampai kesana. Meski jaraknya tidak begitu besar, jalannya macet dengan lalu lintas saat kami melewati kota-kota kecil dan kami terpaksa melambat saat kami melewati medan vulkanik yang tidak rata. Jam terakhir ada di jalan berbatu yang tidak bersuara.

Sulit membayangkan seperti apa pemandangan Gunung Padang tanpa melihatnya sendiri. Biar saya coba jelaskan. Untuk memahami potensi penting - alasan sekarang menjadi titik fokus bagi para arkeolog - Anda perlu melihatnya sebagai dua bagian. Yang pertama adalah apa yang bisa Anda lihat di permukaan. Yang lainnya adalah gunung itu sendiri ... Saya akan datang ke mengapa hal itu sangat penting dalam waktu dekat.
Dibutuhkan sekitar 20 menit untuk mendaki ke puncak Gunung Padang dari tempat parkir, di mana ada koleksi kecil toko. Tangga yang terbuat dari batu membuat pendakian lebih mudah dan saya melewati beberapa pengunjung Indonesia dalam perjalanan turun. Saya tidak melihat orang asing lain sepanjang waktu saya di sini.
Di bagian atas, blok bangunan sebuah bangunan kuno terbentang di rumput. Mereka berbentuk seperti batu bata persegi panjang panjang, kira-kira dua meter panjangnya rata-rata, dan beratnya. Ini bukan buatan manusia seperti batu bata. Setiap bagian adalah batu padat dan ditempa oleh gunung berapi dalam waktu yang lama. Manusia hanya mengangkut dan mengaturnya untuk menciptakan apa pun yang pernah ada di puncak ini.

Secara teknis, ada lima tingkat teras di puncak gunung ini - namun terbagi menjadi dua area utama. Yang pertama, di mana saya baru saja tiba, memiliki kualitas meditasi untuk itu. Ini relatif sepi dari sedikit desingan daun yang berasal dari pepohonan. (Mereka juga menyediakan beberapa naungan selamat datang dalam kelembaban tropis ini.

Seorang pria Indonesia yang sedang melakukan beberapa pekerjaan sukarela di sini, duduk di sebelah saya dan mulai mengobrol. Dia mengatakan kepada saya bahwa bebatuan memberi energi. Ini semua berkaitan dengan daya tarik khusus, ia mencoba menjelaskan. Saya tidak begitu mengerti tapi saya mencoba merasakan apakah ada kekuatan yang datang dari mereka. Saya pasti terkesan saat menuntun saya ke dua batu panjang yang indah dan menunjukkan kepada saya bagaimana mereka membuat suara musik saat Anda memukul mereka di tempat yang tepat.
Bagian kedua Gunung Padang jauh lebih besar dan terdiri dari beberapa teras dangkal, masing-masing dibangun sedikit lebih tinggi dari yang lain. Mungkin adil untuk berasumsi bahwa jika ini adalah situs religius, tingkat itu mewakili otoritas yang naik. Bebatuan di sini, seperti di bawah, bertebaran di sekitar yang relatif sembarangan tapi mungkin menebak di mana mereka mungkin telah digunakan sebagai kolom atau diletakkan secara horizontal untuk membangun bangunan dan altar.

Semoga membantu